Profil Desa Seboto

Ketahui informasi secara rinci Desa Seboto mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Seboto

Tentang Kami

Profil Desa Seboto, permata wisata di lereng Merbabu, Kecamatan Gladagsari, Boyolali. Unggul dengan Air Terjun Semuncar, agrowisata, dan glamping, desa peraih ADWI 2022 ini sukses memberdayakan ekonomi lokal melalui pariwisata berbasis komunitas.

  • Destinasi Wisata Unggulan

    Desa Seboto merupakan Desa Wisata berprestasi yang masuk dalam 50 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022, menawarkan pesona alam lereng Gunung Merbabu yang memikat.

  • Ekonomi Berbasis Pariwisata

    Perekonomian desa berhasil bertransformasi dari sektor pertanian konvensional menjadi ekonomi pariwisata dinamis yang dikelola oleh BUMDes, menghasilkan omzet miliaran rupiah dan menyerap tenaga kerja lokal secara masif.

  • Daya Tarik Alam dan Inovasi

    Pesona utama desa ini mencakup Air Terjun Semuncar, Taman Kembang Merbabu, dan agrowisata petik sayur, yang dipadukan dengan inovasi akomodasi modern seperti glamping (glamorous camping).

XM Broker

Terletak di ketinggian lereng timur Gunung Merbabu yang megah, Desa Seboto di Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, telah menjelma dari sebuah desa agraris yang tenang menjadi salah satu destinasi pariwisata paling bersinar di Jawa Tengah. Keberhasilannya menembus jajaran 50 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) pada tahun 2022 menjadi penegasan atas kerja keras dan visi kolektif warganya. Dengan memadukan kekayaan alam yang memesona, inovasi pengelolaan, serta semangat pemberdayaan masyarakat, Seboto kini menjadi contoh nyata bagaimana pariwisata dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal yang kuat dan berkelanjutan. Desa ini menawarkan lebih dari sekadar pemandangan; ia menyajikan sebuah pengalaman utuh tentang sinergi antara alam, budaya dan kearifan lokal.

Lokasi Strategis dan Kondisi Geografis

Desa Seboto menempati posisi geografis yang sangat strategis untuk pengembangan pariwisata alam. Wilayahnya terhampar di ketinggian antara 1.200 hingga 1.400 meter di atas permukaan laut (mdpl), memberikan anugerah berupa udara yang sejuk dan panorama pegunungan yang menakjubkan. Secara administratif, desa ini merupakan bagian dari Kecamatan Gladagsari, sebuah kecamatan baru di Kabupaten Boyolali hasil pemekaran dari Kecamatan Ampel.Luas wilayah Desa Seboto tercatat seluas 339,29 hektare. Wilayah ini terbagi menjadi empat dusun, yakni Dusun Seboto, Sidorejo, Tegalrejo, dan Bonto, yang selanjutnya terbagi lagi menjadi 4 Rukun Warga (RW) dan 14 Rukun Tetangga (RT). Batas-batas wilayahnya bersinggungan langsung dengan kawasan hutan lereng Gunung Merbabu, yang memberikan akses langsung ke berbagai potensi alam, terutama sumber mata air yang melimpah dan menjadi hulu dari beberapa aliran sungai kecil.Topografi wilayahnya yang berbukit-bukit dan didominasi oleh lereng menjadi tantangan sekaligus potensi. Di satu sisi, kontur ini memerlukan perencanaan infrastruktur yang cermat. Di sisi lain, همین kontur inilah yang menciptakan lanskap dramatis dan menjadi latar belakang bagi berbagai daya tarik wisata, mulai dari air terjun hingga taman-taman bunga yang indah. Kesuburan tanah vulkanik dari Gunung Merbabu juga menjadikan lahan di Seboto sangat produktif untuk pertanian, sebuah aset yang kini dikapitalisasi menjadi daya tarik agrowisata.

Demografi dan Tatanan Sosial Masyarakat

Berdasarkan data profil desa, jumlah penduduk Desa Seboto mencapai 3.031 jiwa, yang terdiri dari 1.528 laki-laki dan 1.503 perempuan, serta tergabung dalam 1.055 Kepala Keluarga (KK). Dengan luas wilayah 3,39 km², kepadatan penduduk desa ini berkisar 894 jiwa per km². Mayoritas penduduknya sejak lama menggantungkan hidup pada sektor pertanian, dengan komoditas utama berupa sayur-mayur seperti kubis, wortel, brokoli, dan cabai, serta kopi.Transformasi menjadi desa wisata membawa perubahan signifikan pada struktur sosial dan ekonomi masyarakat. Jika sebelumnya banyak generasi muda yang memilih merantau ke kota besar untuk mencari pekerjaan, kini pariwisata membuka lapangan kerja yang luas di kampung halaman sendiri. Pengelolaan berbagai unit usaha wisata, mulai dari tiket masuk, pengelolaan parkir, pemandu wisata, hingga operasional penginapan dan warung makan, kini banyak diisi oleh pemuda-pemudi desa.Menurut Kepala Desa Seboto, Sularso, pengembangan desa wisata ini berhasil menekan angka pengangguran secara drastis. "Dulu sebelum ada desa wisata, hampir 70 persen pemuda di sini merantau ke kota. Sekarang, hampir 90 persen pemuda bekerja di sini, di sektor pariwisata," ungkapnya dalam sebuah wawancara dengan media. Fenomena ini tidak hanya menjaga keutuhan sosial desa tetapi juga memicu regenerasi dan inovasi dari kaum muda yang melek teknologi untuk memajukan potensi desa mereka. Semangat kebersamaan dan gotong royong tetap menjadi landasan utama, di mana masyarakat secara kolektif terlibat dalam menjaga kebersihan, keamanan, dan keramahan yang menjadi kunci keberhasilan sebuah destinasi wisata.

Motor Penggerak Ekonomi: Desa Wisata Seboto

Pariwisata merupakan jantung dari perekonomian Desa Seboto saat ini. Dikelola secara profesional di bawah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) "Sejahtera" yang bersinergi dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), potensi alam yang ada berhasil dikemas menjadi produk wisata yang menarik dan berdaya jual tinggi. Keberhasilan ini terbukti dari pencapaian omzet BUMDes yang pada tahun 2022 dilaporkan mencapai angka Rp 1,7 miliar, sebuah lompatan kuantum bagi perekonomian desa.Beberapa daya tarik utama yang menjadi magnet bagi wisatawan antara lain:Air Terjun Semuncar: Ikon utama Desa Seboto, air terjun ini menawarkan keindahan alam yang masih sangat asri. Untuk mencapainya, pengunjung harus melakukan trekking ringan melewati perkebunan warga, memberikan pengalaman petualangan tersendiri. Suara gemuruh air dan segarnya udara pegunungan menjadi daya tarik yang tak ternilai.Taman Kembang Merbabu dan Taman Merbabu: Mengkapitalisasi keindahan lereng Merbabu, pengelola desa membangun taman-taman tematik yang dipenuhi aneka bunga berwarna-warni. Lokasi ini menjadi spot favorit pengunjung untuk berfoto dengan latar belakang pemandangan alam yang spektakuler.Kedung Goro: Sebuah area pemandian alami di aliran sungai yang jernih dan menyegarkan. Tempat ini menjadi pilihan bagi keluarga yang ingin menikmati kesegaran air pegunungan secara langsung.Agro Edu Wisata Petik Sayur: Memanfaatkan basis pertanian yang kuat, desa ini menawarkan paket wisata edukatif di mana pengunjung dapat merasakan langsung sensasi memetik sayuran segar dari kebunnya. Pengalaman ini tidak hanya menarik tetapi juga memberikan edukasi tentang proses pertanian di daerah pegunungan.Glamping De`Seboto: Menjawab tren pariwisata modern, Desa Seboto menyediakan fasilitas glamorous camping atau glamping. Dengan fasilitas tenda mewah yang nyaman, pengunjung dapat menikmati suasana alam pegunungan tanpa meninggalkan kenyamanan. Inovasi akomodasi ini berhasil menarik segmen wisatawan yang lebih luas dan meningkatkan lama tinggal mereka di desa.

Infrastruktur, Inovasi, dan Pembangunan

Keberhasilan Desa Seboto tidak lepas dari pembangunan infrastruktur yang mendukung dan penerapan inovasi dalam pengelolaan. Pemerintah desa, bersama dengan pemerintah kabupaten dan pusat, terus berupaya meningkatkan aksesibilitas menuju lokasi-lokasi wisata, termasuk perbaikan jalan dan penyediaan area parkir yang memadai.Inovasi digital menjadi kunci dalam pemasaran dan operasional. Desa Wisata Seboto aktif memanfaatkan media sosial untuk promosi dan menggunakan platform pemesanan daring (online) untuk unit usaha glamping dan homestay. Langkah ini terbukti efektif dalam menjangkau pasar yang lebih luas, bahkan hingga wisatawan mancanegara.Pengembangan kapasitas sumber daya manusia juga menjadi fokus utama. Melalui Pokdarwis, warga desa, terutama para pemuda, diberikan pelatihan mengenai pelayanan prima, pemanduan wisata, manajemen homestay, dan kuliner. Hal ini memastikan bahwa kualitas layanan yang diberikan kepada wisatawan selalu terjaga, menciptakan citra positif dan mendorong kunjungan kembali.Keberhasilan dalam ADWI 2022 juga membawa dampak positif berupa perhatian lebih dari pemerintah, termasuk dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, yang sempat berkunjung langsung ke desa tersebut. Kunjungan ini membuka peluang lebih besar untuk mendapatkan dukungan program dan pendanaan dari pemerintah pusat guna akselerasi pembangunan lebih lanjut. Dengan fondasi yang kuat, Desa Seboto memiliki prospek cerah untuk terus berkembang, tidak hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai pusat inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia.